Selasa, 22 November 2016

Sebuah Ilustrasi: Mengapa Beban Hidup Seolah Tidak Pernah Lepas Meskipun Kita Sedang Beristirahat?



"lepaskanlah tas punggungmu pada saat istirahat, dan bawalah kembali pada saat siap untuk berjalan. Demikian juga tentang beban hidup"

Sebuah cerita ilustrasi, beberapa tahun yang lalu ada dua orang sahabat karib yang mempunyai hobi memancing di tepi pantai. Mereka sering pergi memancing di lokasi yang cukup jauh dari tempat tinggalnya. Selain memancing mereka juga senang menikmati suasana dan pemandangan yang ada di sekitar pantai. Ada kalanya mereka memilih lokasi memancing yang tidak dapat dijangkau dengan kendaraan. Dengan kondisi lokasi yang seperti itu, mereka harus berjalan kaki sampai ke tempat tersebut. Terkadang perjalanan yang ditempuh cukup dekat dan mudah, tetapi adakalanya cukup jauh dengan medan yang cukup susah. Biasanya mereka selalu bersemangat dan penuh dengan harapan pada saat menempuh perjalanan menuju lokasi memancing. Mungkin hal ini sangatlah wajar karena yang ada di dalam pikiran mereka adalah sampai di lokasi memancing dan mendapatkan kesenangan yang mereka harapkan. Sebaliknya pada saat perjalanan pulang tinggallah sisa tenaga dan mungkin dengan sebuah kekecewaan karena tidak mendapatkan ikan seperti yang diharapkan.

Suatu hari dua orang sahabat tersebut memancing di sebuah pantai batu karang yang cukup jauh. Untuk sampai ke tempat tersebut mereka harus berjalan kaki melewati beberapa bukit karang kecil. Seperti biasanya mereka bersemangat pada saat berangkat menuju lokasi.Singkat cerita, mereka berdua memancing di pantai karang tersebut dari malam sampai pagi hari. Beberapa ekor ikan mereka dapatkan walaupun kurang sesuai dengan harapannya. Kurang lebih jam 05.00 pagi mereka memutuskan untuk berkemas dan pulang. Terasa begitu jauh perjalanan yang harus mereka tempuh untuk sampai ke tempat penitipan motor. Beberapa kali mereka harus berhenti dan beristirahat karena sudah terlalu capek.

Ada sebuah perbedaan yang selalu dilakukan oleh dua sahabat tersebut pada saat mereka beristirahat. Perbedaan tersebut apabila tidak diperhatikan secara seksama pastilah tidak akan kelihatan. Pada setiap kesempatan untuk sejenak berhenti dan beristirahat, salah seorang dari mereka (kita sebut saja si A) selalu melepaskan dan menaruh semua beban yang dibawanya termasuk tas punggung yang digendongnya. Akan tetapi salah seorang yang lain (kita sebut saja si B) hanya meletakkan semua beban yang dibawa tetapi tidak melepaskan tas yang ada di punggungnya. Setelah beberapa saat merekapun melanjutkan perjalanan mereka. Begitu sampai di tempat penitipan motor, terlihat si A masih cukup segar sedangkan si B terlihat sangat capai. Sebuah hal yang membedakan antara keduanya selama menempuh perjalanan hanyalah pada saat mereka beristirahat, si A meletakkan semua bebannya sedangkan si B tanpa sadar masih membawa bebannya pada saat istirahat.

Sahabat, setiap orang pastilah mempunyai beban yang harus ditanggung di dalam perjalanan hidupnya. Dimana beban yang kita tanggung setiap hari tersebut dapat bertambah berat dari waktu ke waktu. Untuk tetap dapat berjalan sampai ke tempat tujuan akhir, ada kalanya kita harus beristirahat dan sejenak melepaskan beban yang ada agar stamina kita pulih kembali. Beban hidup ibarat tas punggung dalam cerita di atas yang dapat kita lepaskan sejenak untuk beristirahat. Tetapi terkadang kita lupa meletakkan beban tersebut sehingga kita merasa beban itu tidak pernah lepas dari diri kita. Terkadang kita sudah berusaha untuk mengambil waktu untuk refreshing atau pun sejenak beristirahat dan menjauhkan diri dari kesibukan yang ada, tetapi seolah beban itu tidak pernah mau lepas, mengapa? Seperti ilustrasi cerita di atas, sebenarnya kita tidak sadar bahwa pada saat beristirahat kita lupa melepaskan tas punggung dari pundak kita. Demikian pula dalam hidup ini, terkadang kita sudah mengambil waktu untuk beristirahat sejenak akan tetapi kita lupa meletakkan beban kita.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar