Sabtu, 03 Desember 2016

Ujian dalam Kehidupan: Sekedar Sebuah Sudut Pandang

"Seperti sebuah anak tangga,demikian juga persoalan dan ujian hidup ini. Ketika kita dapat melewatinya maka kita akan menjadi lebih tinggi."



Di dalam kehidupan sehari-hari, pastilah kita dihadapkan pada suatu masalah. Terlepas bahwa yang dihadapi adalah masalah besar ataupun kecil, entah itu banyak masalah maupun sedikit. Cobalah kita ingat dari saat kita membuka mata di pagi hari sampai dengan kita tidur lagi di malam hari, apakah benar selalu ada masalah? Pada saat mau bangun tidur saja kita sudah harus memilih, apakah langsung bangun ataukah tidur untuk sebentar lagi? Apakah bangun tidur langsung mandi ataukah santai dulu? Pada saat kita dihadapkan pada sebuah pilihan, dan itu sebenarnya adalah sebuah masalah kecil yang harus diselesaikan. Karena kita sudah terbiasa dengan rutinitas masalah tersebut setiap hari sehingga kita tidak merasakan lagi bahwa itu adalah sebuah masalah. Mengapa bisa seperti itu? Karena setiap kali kita mendapatkan masalah dan dapat menyelesaikannya maka secara otomatis diri kita menyimpan cara penyelesaian tersebut. Kemudian secara otomatis hal itu akan bekerja tanpa kita harus berpikir lagi pada saat menghadapi masalah yang sama.

Dikarenakan sangat sering terjadi maka jadilah hal tersebut sebagai sebuah kebiasaan. Kebiasaan akan melekat pada diri seseorang yang kemudian akan membentuk sebuah karakter. Apabila sebuah kebiasaan dilakukan oleh sebuah kelompok masyarakat, maka hal ini juga akan membentuk sebuah karakter masyarakat tersebut yang akhirnya menjadi sebuah budaya dari masyarakat bersangkutan. Waduh...malah ngelantur kemana-mana...he..he.

Kembali pada tema awal bahwa sebuah ujian hidup adalah seperti sebuah anak tangga. Dimana saat kita dapat melewatinya maka pastilah kita akan berada pada posisi yang lebih tinggi. Atau boleh juga diibaratkan ujian adalah sebuah pintu yang harus kita lewati untuk masuk menuju sebuah jenjang kehidupan yang lebih tinggi. Sekedar mengingatkan sebuah contoh yang sangat umum terjadi dan semua orang juga tahu. Di dalam jenjang sekolah, setiap kali kita akan naik kelas atau lulus dari satu jenjang ke jenjang sekolah yang lebih tinggi maka kita dihadapkan pada suatu permasalahan dan soal-soal yang harus kita selesaikan yang biasa kita sebut ujian. Pada saat kita mendapatkan suatu nilai seperti yang disyaratkan maka kita dinyatakan lulus dan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.


Demikianlah hidup dan kehidupan juga mempunyai sebuah kriteria untuk seluruh pelakunya. Dimana untuk mendapatkan dan sampai ke dalam jenjang tertentu haruslah melewati ujian hidup. Tetapi sebuah ujian hidup tidaklah sama seperti dalam dalam ujian sekolah, dimana kita tahu kapan waktunya akan datang dan juga seputar materi apa yang akan diujikan. Kita tidak akan pernah tahu kapan dan apa materi yang akan diujikan di dalam hidup kita. Terkadang ujian ini dapat kita lihat sebagai sebuah kesempatan untuk menjadikan kehidupan kita lebih baik. Tidak jarang juga ujian ini datang secara tiba-tiba dan tidak dapat kita lihat sama sekali sebelumnya.

Seperti telah dikatakan di atas bahwa sebuah ujian adalah  sebuah permasalahan yang bertujuan untuk menguji kita, apakah kita sudah memenuhi suatu kriteria untuk kehidupan yang lebih tinggi. Apakah sebuah ujian hidup selalu dapat kita lalui? Menurut pendapat saya, seharusnya kita mampu untuk menyelesaikan atau melewati setiap ujian yang diberikan kepada kita. Hal tersebut di atas berlaku apabila kita selalu belajar tentang apa yang sudah diajarkan oleh hidup dan kehidupan sebelum kita menghadapi sebuah ujian. Cobalah lihat hal ini: seorang guru memberikan soal ulangan kepada muridnya dengan tujuan untuk melihat apakah pelajaran yang sudah diajarkan  telah dapat dimengerti dan dipahami atau belum. Dan seandainya sudah, maka guru akan melanjutkan ke pelajaran selanjutnya, apabila belum maka dia akan mengulangnya. Saya yakin bahwa Tuhan juga tidak akan menguji umat-Nya dengan sesuatu yang belum diajarkan oleh-Nya melalui hidup dan kehidupan.

Sahabat, ada orang yang merasa cukup dengan lulus sekolah SMU, ada juga orang yang puas dengan lulus S1. Tetapi ada juga orang yang ingin dan berusaha untuk mendapatkan gelar Doktor atau Profesor. Dan ujian yang dihadapi masing-masing jenjang tidaklah sama. Begitu juga halnya hidup dan kehidupan yang ingin kita raih selalu memberikan ujian yang berbeda pula. Juga perlu kita ingat bahwa sebenarnya kita tidaklah tahu saat ini sedang berada di jenjang yang mana, sehingga jangan pernah untuk merasa iri dan membandingkan kehidupan serta ujian yang ada dengan orang lain, karena hal tersebut tidak akan berguna dalam hidup kita. Semua jenjang kehidupan mempunyai ujian, konsekuensi dan harga yang harus dibayar untuk dapat meraihnya. Dan semuanya kembali kepada pribadi kita masing-masing untuk memilih dan menentukan seberapa tinggi anak tangga yang akan kita lewati.



Tonton juga video kata kata mutiara kehidupan ini ya guys, thank you








Tidak ada komentar:

Posting Komentar